Saturday, February 13, 2016

Pro Kontra Valentine's Day

Pro Kontra Valentine's Day

Valentine,s  Day menjadi sebuah hari yang kontroversial. Ini didasarkan pada dua perbedaan pendapat dari dua belah pihak.
Pihak pertama yang kontra menyatakan bahwa Valentine's day adalah sebuah perayaan yang  merupakan budaya Asing yang tidak sesuai dengan budaya Bangsa Indonesia. Kegiatan yang sering dilakukan remaja atau anak sekolah baik SMP,SMA, sampai anak kuliahan terkadang terlalu berlebihan. Contohnya beberapa sekolah sering mengadakan Valentine's Day dengan acara-acara seperti "katakan cinta" di mana acara tersebut disadur dari acara TV yang mengarahkan seorang lelaki/wanita menyatakan cinta kepada orang yang ditaksirnya. Ada lagi acara yang dikemas dengan tema "Surat Cinta". Acara ini dibuat untuk membacakan surat cinta dari "A" kepada "B". Berbagai acara tersebut terkadang tidak terkontrol, sehingga menjadikan ajang "bully" bagi anak yang ditolak cintanya. Ironis memang!! Di saat kita sedang menata psikologi generasi penerus bangsa dengan mental baja, mental kreatif, dalam satu hari yang notabene hari kasih sayang, psikologi anak pun jatuh tanpa ampun. Belum lagi acara-acara yang dilakukan di luar sekolah, seperti nonton bareng, menyatakan cinta di tempat-tempat sepi, bahkan banyak anak muda yang menghabiskan waktu di night club ataupun kafe remang-remang. Ini yang membuat beberapa daerah jelas-jelas sudah menentang aktivitas ber -valalentine day ini, seperti Bandung, Sukabumi, Malang, Salatiga, Sukoharjo, Wonogiri, Depok, dan banyak lagi.
Dinas Pendidikan Kota Bandung bahkan membuat surat edaran kepada para kepala sekolah SD, SMP, SMA, SMK se kota Bandung yang berisi pelarangan perayaan hari valentine di semua sekolah di lingkungan kota Bandung.  Apabila dilakukan maka akan dikenai sanksi sesuai tata tertib dan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan Dinas Pendidikan Sukabumi hampir senada dengan Dinas Kota Bandung, hanya tidak disertai sanksi namun himbauan kepada guru agar berkomunikasi dengan pihak orangtua agar mengawasi putra-putrinya.
Sikap dari Pihak yang Pro terhadap Valentine's Day (kebanyakan anak muda) mengatakan bahwa Valentine'day merupakan hari dimana semua orang bisa mengungkapkan rasa sayangnya lewat kata-kata, hadiah, ataupun bentuk apapun yang sesuai dengan budaya bangsa. Memang seyogianya Kasih sayang itu harus ditunjukkan setiap saat, tapi momen Valentine's Day justru ajang mengingatkan kaum muda untuk tidak lupa menyatakan rasa sayangnya yang jaman sekarang sudah mulai pudar. Contohnya, banyak pejabat di negara ini yang sudah tidak memiliki kasih sayang dengan cara merampas hak rakyat lewat korupsi. Kekayaan bangsa yang seharusnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dirampok untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Banyak anak muda sekarang juga sudah sadar bahwa Valentine's Day sudah seharusnya diisi untuk menyatakan rasa cinta tidak terhadap kekasih, tapi kepada orangtua, guru, dan terutama kepada sahabat sebangsa dan setanah air yang sedang mengalami kesusahan, seperti korban bencana alam, sahabat yang tidak mampu bersekolah, atau kondisi sahabat yang dimasukkan ke dalam daftar tak mampu dan tak memiliki orangtua.
Hal ini senada dengan pihak Pemkot Bekasi yang justru mencabut larangan perayaan Valentine.
"Hari Valentine banyak orang yang mengekspresikan rasa kasih sayang dengan berbagai cara yang tentunya positif. Karena itu, tidak perlu ada larangan," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Beliau mengatakan bahwa setiap orang punya cara untuk mengekspresikan kasih sayang, maka kita tidak perlu mengeluarkan larangan soal perayaan hari Valentine bagi siapapun yang mau merayakan.
Rahmat mengatakan, meski pemerintah daerah tidak melarang namun pihaknya berharap agar warga yang ingin merayakan Valentine, tidak mengganggu ketertiban umum di wilayah Kota Bekasi, dan harus diisi dengan hal-hal yang positif bukan negatif  apalagi jika wujud perayaan tersebut diekspresikan dengan tindakan asusila yang bertentangan dengan budaya bangsa yang dapat melanggar norma agama maka  konsekuensi yang akan diambil adalah melakukan tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Mungkin ini menjadi bahan perenungan untuk pejabat terkait. Bahwa pelarangan merayakan Valentine's Day bukan cara yang bijak.  Karena sebagian karakter anak muda kita, kalau dilarang justru membuat penasaran, dan melakukan tindakan perayaan secara sembunyi-sembunyi dari pantauan orangtua dan guru. Alangkah bijaknya andaikan dilakukan komunikasi dan arahan kepada para anak muda kita. Acara perayaan tersebut dapat dilakukan di sekolah dengan cara yang berbeda, misalnya dengan cara mengumpulkan pakaian layak pakai, obat-obatan, uang, dan lain sebagainya untuk disumbangkan kepada korban bencana alam, atau dalam bentuk kunjungan siswa-siswi ke Panti Asuhan, Panti Jompo, atau mengundang mereka merayakan valentine bersama di sekolah. Bisa juga dengan melakukan lomba menulis artikel tentang Hari Kasih Sayang Nasional yang ditujukan kepada rakyat atau para koruptor sekalipun. Banyak sekali acara - acara yang bisa dibuat dengan kreativitas anak muda sekarang. Yang paling penting, bagaimana menanamkan kepada generasi penerus bangsa Indonesia untuk selalu selektif, bahwa budaya asing yang baik dapat kita tiru asalkan disesuaikan dengan budaya bangsa Indonesia yang penuh welas asih kepada sesama.
Keputusan apapun yang diambil tiap kepala daerah kepada generasi bangsa di daerahnya masing-masing, menjadi titik balik karakter pribadi anak bangsa ini di masa mendatang. Bangsa Indonesia mempunyai alam yang sangat kaya. Tinggal bagaimana kita mengarahkan anak bangsa yng tercinta ini untuk melakukan tugasnya dengan "Takut akan Tuhan".
Percayalah  generasi bangsa ini akan jauh lebih baik lagi dibanding generasi sekarang. Percayalah bangsa ini mampu menangkal budaya asing yang berdatangan dengan membludak. Percayalah bangsa ini tidak akan takut dengan era apapun. Kita mampu bersaing di era MEA sekalipun, asalkan orangtua, pendidik, dan pejabat di negara ini bersatu padu mendidik generasi bangsa ini untuk kejayaan bangsa Indonesia.
Salam Bhineka Tunggal Ika

No comments:

Post a Comment